Tato karakter Tionghoa, dengan pesona eksotisnya, semakin populer di dunia internasional. Apakah Anda juga berpikir untuk memiliki tato Tionghoa suatu hari nanti? Dalam artikel ini, kita akan membahas asal usul tato di Tiongkok, perubahan sikap masyarakat Tiongkok terhadap tato di masa lalu, makna beberapa tato Tionghoa yang umum, dan banyak lagi! Semoga ini dapat membantu Anda memahami budaya tato di Tiongkok secara menyeluruh.
Ayo selami!
Kata Cina untuk tato – 纹身, 文身 atau 刺青？
Dalam bahasa Cina, tato memiliki 3 nama: 纹身/wénshēn, 文身/wénshēn dan 刺青/cìqīng.
纹 berarti pola dan 身 berarti tubuh, jadi 纹身 secara harfiah berarti memberi pola pada tubuh. Sementara itu, untuk 文身, 文 sebagai kata kerja berarti menulis, jadi 文身 secara harfiah berarti menulis pada tubuh.
刺青, 刺 artinya menusuk, 青 adalah sejenis pewarna, jadi 刺青 secara harfiah berarti menggunakan pewarna untuk menusuk tubuh.
Pembentukan kata dalam bahasa Mandarin sangat masuk akal, bukan?
Asal usul tato di Tiongkok
Ribuan tahun yang lalu, tato Cina tidak dimaksudkan untuk terlihat keren, orang Cina kuno menandai tubuh mereka, mewarnai kulit mereka, hanya untuk satu tujuan: untuk bertahan hidup.
Suku-suku bertato awal yang sebagian besar berbasis di Tiongkok selatan dan timur, tinggal di daerah pesisir, hutan, atau di tepi sungai dan danau. Mereka disebut Yi, Yue, Man, dan Liao. Dibandingkan dengan pertanian yang relatif stabil di dataran tengah, kehidupan memancing dan berburu kaum "barbar" penuh dengan ketidakpastian dan bahaya. Mereka harus mencari makanan dari perairan dalam dan bersaing dengan hewan liar untuk mendapatkan ruang hidup. Sementara para petani di dataran tengah berdoa kepada leluhur mereka, langit dan bumi untuk memohon cuaca yang baik, kaum "barbar" mengukir pola pada kulit mereka dan berpakaian seperti binatang buas. Mereka terjun ke laut, masuk jauh ke pegunungan, dan bertempur sampai mati melawan alam.
“文身断发，以避蛟龙” berarti menato tubuh dan memotong rambut mereka untuk menghindari serangan naga. Orang-orang dari Yi dan Yue percaya bahwa tato (tato berbentuk naga atau sisik) akan memungkinkan mereka mendapatkan kekuatan naga untuk menaklukkan lautan. Kita sebenarnya dapat memahaminya seperti "cosplay": menato diri sendiri sebagai naga dan berpura-pura menjadi naga, sehingga melindungi diri dari serangan naga sungguhan. Bahkan hingga kini, banyak masyarakat minoritas pesisir masih mempertahankan budaya tato tradisional.
(Tato tradisional suku Li di Hainan)
Perubahan sikap masyarakat Tiongkok terhadap tato
Meskipun orang-orang yang tinggal di daerah pesisir, hutan, tepi sungai, dan danau sangat menyukai tato, orang-orang dari dataran tengah tidak menyukainya. Konfusius pernah berkata, "Rambut dan kulit tubuh berasal dari orang tua, jangan berani merusaknya, bakti sejak dini." Tato di dataran tengah pernah dianggap sebagai penghinaan serius terhadap warisan orang tua dan perilaku tidak berbakti yang sangat besar.
Namun, pada masa Dinasti Tang (618-907), berkat lingkungan budaya yang terbuka, tato perlahan-lahan menjadi populer di dataran tengah. Banyak sastrawan menato puisi di tubuh mereka untuk menunjukkan selera sastra mereka yang unik. Tato tak diragukan lagi menjadi cara baru bagi masyarakat umum di Dinasti Tang untuk menunjukkan kepribadian mereka.
Tato paling terkenal dalam sejarah Tiongkok
Yue Fei (1103 – 1142) adalah seorang jenderal terkenal dari Dinasti Song (960-1279) yang berperang melawan bangsa Jin dari utara dan juga dikenal sebagai “pahlawan nasional”. Ketika Yue Fei berusia lima belas tahun, Dinasti Song tidak berdaya dan bangsa Jin terus-menerus mengganggu perbatasan, sehingga kelangsungan hidup Dinasti Song berada di ujung tanduk. Yue Fei ingin mengabdi kepada negaranya, tetapi ia juga mengkhawatirkan ibunya dan ingin merawatnya di rumah. Ibu Yue Fei, yang tahu apa yang benar untuk dilakukan demi kebaikan bersama, tidak hanya tidak mencegahnya berperang, tetapi juga mendorongnya untuk mengabdi kepada negara. Ia menggunakan jarum bordir untuk menyulam kata-kata “精忠报国 – Dengan Tulus Melayani Negara” di punggungnya untuk mengajarinya melindungi keluarga dan negara sebagai tugasnya dan berusaha sebaik mungkin untuk setia. Jadi, Yue Fei mengingat ajaran ibunya dan pergi berperang, kemudian mencapai kehidupan militer yang gemilang.
(Citra Yue Fei dalam karya film dan TV)
(Ibu Yue Fei menyulam kata-kata “精忠报国 – Dengan tulus mengabdi pada negara” di punggungnya)
Karakter Cina dalam tato
Kita sering melihat aksara dan pola Tionghoa yang digunakan dalam seni tato. Beberapa di antaranya sangat menarik! Tahukah Anda arti dari aksara Tionghoa tersebut? Mari kita lihat!
Sementara itu beberapa orang memilih gaya lain
:
Semoga artikel ini membantu Anda mengetahui lebih banyak tentang budaya tato di Tiongkok, dan memberi Anda beberapa ide saat Anda mendesain tato Tiongkok Anda sendiri!
Biarkan kami menyesuaikan dengan kebutuhan Anda!
